Kenyataan Media Yang Diedarkan pada 19 September 2007
Rakaman video ini melibatkan pejabat kehakiman tertinggi dalam konspirasi untuk mempengaruhi perjalanan sistem keadilan negara. Ia melibatkan campurtangan seorang peguam yang penuh dengan kontroversi dari sejarah penglibatannya dalam perkara yang menimbulkan syak wasangka dan seterusnya membawa kepada skandal yang melibatkan perlantikan hakim-hakim negara.
Pada tahun 1994, satu gambar menunjukkan VK Lingam dan Ketua Hakim Negara ketika itu Tun Eusoffe Chin cuti bersama di New Zealand dalam situasi yang melampaui tatasusila professional dan pengendalian yang tidak beretika Ketua Hakim tersebut. Lingam juga terlibat dalam laporan audit skandal Perwaja Steel oleh PriceWaterhouseCoopers yang dibentangkan di Parlimen yang melibatkan kerugian berbillion ringgit wang rakyat.
Dalam video ini, Lingam dirakam berbicara dengan Ketua Hakim Negara, Tun Ahmad Fairuz Abdul Halim di mana nama saya, antara lain, disebut secara khusus.
Perbicaraan tersebut adalah dalam konteks konspirasi untuk mempengaruhi lantikan hakim kanan dan campurtangan badan kehakiman. Oleh itu, kami mempunyai sebab kukuh dan percaya bahawa perbualan pada tahun 2002 ini menentukan hasil beberapa perbicaraan mahkamah penting, termasuk kes saya.
Video ini juga melibatkan Vincent Tan dan Tengku Adnan Tengku Mansor. Vincent Tan adalah seorang ahli perniagaan dan jutawan judi yang dikatakan terlibat mempengaruhi proses kehakimam dalam kes Ayer Molek. Tengku Adnan pula adalah pemimpin UMNO dan ahli kabinet yang terlibat dalam konspirasi politik untuk menjatuhkan saya pada tahun 1998.
Skandal video ini mengukuhkan dakwaan kami mengenai konspirasi politik yang melibatkan pemimpin tertinggi negara dan korupsi oleh ketua badan kehakiman. Ini membangkitkan isu mengenai hilangnya kesaksamaan perbicaraan mahkamah di negara ini. Perkara ini perlu disiasat segera demi kepentingan awam dan kami menggesa supaya satu Tribunal Bebas dibentuk segera untuk menyiasat hal yang amat memalukan ini.
Dalam hal ini, kami membuat rayuan khas kepada majlis raja-raja untuk memainkan peranan seperti yang termaktub dalam perlembagaan untuk membela hak rakyat dengan menggunakan pengaruh dalam hal-hal yang berada dalam bidang kuasa mereka.
ANWAR IBRAHIM
Statement by Dato’ Seri Anwar Ibrahim on the VK Lingam Video Scandal
This video recording implicates the highest office of judiciary in a conspiracy to pervert the cause of justice through the machinations of a lawyer tainted with a scandalous history involving questionable dealings and conduct that brings disrepute to the legal and judicial professions.
In 1994, lawyer VK Lingham was photographed with the then Chief Justice Tun Eusoffe Chin holidaying in New Zealand under circumstances that would give rise to the inference of a serious breach of professional conduct on part of the lawyer and even more serious implications of unethical conduct on the part of the Chief Justice. Lingham was also implicated in the PricewaterhouseCoopers report which was tabled to Parliament following a thorough audit investigation of the Perwaja Steel scandal involving the loss of billions of ringgit of taxpayers’ money.
In this video, Lingham was seen and heard to be talking to the current Chief Justice of the Federal Court, Tun Ahmad Fairuz Abdul Halim wherein my name, among others, is specifically mentioned.
It is mentioned in the context of a conspiracy to influence the appointment of senior judges and pervert the cause of justice. In view of this, we have reason to believe that whatever has transpired in this exchange in 2002 had some bearing on the outcomes in a number of judicial proceedings, including mine.
The video also implicates Vincent Tan and Tengku Adnan Tengku Mansor. The former is a businessman and gaming tycoon who was allegedly at the center of a scandal involving the abuse of the judicial process now known as the Ayer Molek case. The latter is a prominent Umno leader and a member of the Cabinet who was involved in the political conspiracy to remove me in 1998.
Such a scandalous expose, as indeed this video really is, only serves to corroborate our allegations of a political conspiracy of the highest level and corruption of the highest judicial office, seriously bringing into question the impartiality of judicial proceedings involving the affected parties. This is matter of utmost public importance and we demand the setting up of an Independent Tribunal to investigate this shameful and scandalous episode.
In this regard, we make a special appeal to the conference of rulers to continue to play their constitutionally entrenched role in safeguarding the rights of the people by exercising their discretionary powers in all matters within their jurisdiction.
ANWAR IBRAHIM
No comments:
Post a Comment